Bertengkar itu seperti makan permen

Menikah itu menyatukan dua hati,.itu yang kudengar dalam banyak pidato nikah. Menikah itu mempersatukan dua jiwa.,, itu juga yang sering kucatat dalam diariku. Akantetapi kata menyatukan itu tidak semudah mengucapkan.

Dua orang yang bersatu pasti punya perbedaan. Nah bagaimana perbedaan itu jadi hikmah,...itu yang tidak mudah. Ada luka, ada emosi dan ada gejolak yang muncul ketika kita coba menyatukan dua orang yang berbeda. Berikut ada ilustrasi cerita:

Salsa : Mas ki piye to,...jarane kemarin kayak gini, saiki kayak ngene,.....aku harus gimana sama jenengan?

Miko: ya udah terserah mu aja. aku juga bingung liat kamu. dikandani kok ngeyel.

Salsa : sopo to mas yang ngeyel...aku udah patuh sama jenengan, tapi jenengan tu selalu berubah-ubah,.

Miko: ya udah aku males ngomong.

Pertengkaran pagi itu membuat suasana tidak enak, tidak enak makan, tidak enak berangkat ke kantor. pertengkaran hanya karena masalah sepele. Masalah dalam menikah itu tidak ada yang rumit seperti benang kusut. Masalah-masalah rumah tangga itu hanya berkisar pada "kesalahan mempersepsi perkataan pasangan kita", kesalahan mempersepsi atau persepsi yang tidak sama mengakibatkan banyak hal. mungkin ada yang hanya marah sebentar kemudian baikan lagi. Akantetapi ada yang mengakibatkan luka lama terbuka kembali. 

Dalam keadaan seperti itu, banyak pekerjaan yang tidak terselesaikan. Yang ada hanya ingin marah dan pengen sendiri. Rasanya aku pengen pergi untuk selamanya, tapi keadaan itu terjadi tidak lebih dari 1 hari, karena hari berikutnya aku sudah bermanja dan bercanda kembali dengan kekasihku. 

Pesan CInTa untuk sahabat:

1. jangan pernah merasa bahwa pertengkaran itu hal yang luar biasa dalam pernikahan.
2. anggaplah bertengkar seperti digigit semut saja, jadi hanya seper sekian detik merasakan sakitnya.
3. selesaikan masalah yang menjadi penyebab pertengkaran secepatnya.
4. jangan bawa emosi dalam bertengkar, mengalahlah.
5. yakinkan dirimu kalau pasanganmu mencintaimu.

selasar    fakultasku tercinta

diantara sabar dalam  menunggu

1 oktober 2012 at 14.35 PM